Skip to main content

Wasiat Nabi Adam

Last tuesday, we had a berbuka puasa session with rep from the management. We had invited an ustaz for a ceramah while waiting for the time berbuka puasa. Can't remember the ustaz's name. But his ceramah was really really interesting and funny. Personally I had a good time listening his ceramah. I'm not sure what his ceramah specific topic since the ceramah already started when I arrived.

Anyway, one of the points that i remember; he was talking about Nabi Adam's advice to his sons...

  1. Kamu jangan merasa tenang dengan dunia ini, maka saya ketika merasa tenang dengan syurga, Allah s.w.t. tidak redha dan mengusir saya daripadanya.” ( jangan kita merasai ketenangan dengan dunia kerana Nabi Adam A.S. diusir dari Syurga kerena setelah merasa ketenangan dan lupa diri lalu melakukan kesilapan sehingga Baginda diusir dari Syurga).
  2. Jangan menurutkan hawa nafsu wanita, maka sesungguhnya saya telah menuriti hawa nafsu wanita sehingga makan pohon yang dilarang dan menyesal.
  3. Tiap amal yang akan mahu dikerjakan harus kamu perhatikan akibatnya, sebab andaikan saya memikirkan akibat maka saya tidak akan menerima akibat ini.” ( Akibat makan buah Khuldi Baginda terpaksa keluar dari Syurga ).
  4. Jika hatimu tidak tenang (ragu-ragu/was-was), maka hindarilah perbuatan itu, sebab saya ketika akan makan pohon larangan itu hatiku was-was tetapi tidak saya hiraukan, maka saya menyesal
  5. Bermusyawarahlah dalam semua urusan sebab andaikan saya musyawarah dengan malaikat Jibril tentang memakan pohon itu, tidak akan terkena akibat ini.
 Let's us take this advice to our heart...

Ramadhan sudah 1/3 berlalu...marilah sama-sama kita pertingkatkan ibadah dalam 2/3 yang terakhir ini... Amin.

Comments

Popular posts from this blog

New Chapter

If I could sum up what i learnt from my life as TTCian, that would be P-A-T-I-E-N-C-E. Being a TTCian has shaped me up as a person. It makes me rely to Allah Almighty in everything I do and make me believe that there will be a silver lining even in the darkest cloud.  For indeed, with hardship (will be) ease Indeed, with hardship (will be) ease. So when you have finished (your duties), then stand up (for worship). And to your Lord direct (your) longing. (Al-Insyirah 5-8) TTC World was past behind me... I'm living new world of parenthood to a 6-year-old toddler. Let's begin new chapter at MY WORLD

Mood Tak Sabar

Been reading other's people experience about it... and everytime membaca catatan mereka, semakin rasa sebak dan teruja. Ya Allah... begitu melonjak-lonjak perasaan ku ini... terasa lambatnya masa berlalu... . Counting days.... Anyway... semalam jumpa doc cantik. Ramai sungguh patient doc. I was the 16th. Dekat pkol 1.30 pm baru masuk jumpa doc (well...sampai pon lambat kan...memang la no 16 jawabnya... hehehehe). Masuk2 jumpa doc, doc pun kata, lamanya tak jumpa. Heheheh...berehat doc... so check up macam biasa and get her advice. Doc prescribed ubat, then balik umah lps amik ubat. Need to remind myself - ini hanya usaha. Allah jua yg tentukan segalanya. Semoga Allah permudahkan semua urusanku yang satu ini.... Amin...

Komen

Komen....comment. Comment: generally a verbal or written remark often related to an added piece of information, or an observation or statement (Wikitionary). Komentar : huraian, ulasan (yg mengandungi penjelasan, kritik, atau pendapat mengenai sesuatu perkara (Kamus Dewan Bahasa edisi ke-4) I suka tinggalkn komen kat blog orang. Hehehhehe…   Why? May be sebab I rasa if I leave a comment the writer would feel that ‘eh…ada jugak orang yg sudi baca apa yg aku tulis ni’. Coz I would feel that way when someone leave a comment in my blog. Even though you can check how many people hit your blog in the ‘Stat’, the feeling of having comments on your entries is different. I’m sure u akan rasa happy bila someone tinggalkan comment kat ur blog. Eh, x happy ke org tinggalkan komen? Sapa happy angkat tangan (I angkat tangan ni… hehehehe). Perhaps its human nature. Bila kita bercakap dengan orang, and orang beri respond, baru rasa ada interaction antara si ‘pencakap’ (erk! Teruknya B